Isteriku kelak,
Mungkin engkau masih terserak di antara rahasia-rahasia Tuhan. Tetapi kelak jika engkau menerima pesan ini maka ketahuilah bahwa engkau adalah anugerah terindah hidupku.
Aku bukan siapa-siapa. Aku hanya manusia
biasa. Saat ini aku punya pekerjaan.
Tapi aku tidak tahu apakah nanti aku akan tetap punya pekerjaan. Tapi
yang pasti aku akan berusaha punya penghasilan untuk mencukupi
kebutuhan istri dan anak-anakku kelak.
Aku memang tinggal di kontrakan.
Dan aku tidak tahu apakah nanti akan kontrak selamanya atau memiliki rumah idaman yang indah. Yang pasti,
aku akan selalu berusaha agar istri dan anak-anak aku tidak kepanasan
dan tidak kehujanan.
Aku hanyalah manusia biasa, yang punya banyak
kelemahan dan beberapa kelebihan. Aku menginginkan kamu untuk
mendampingiku. Untuk menutupi kelemahanku dan mengendalikan
kelebihanku.
Aku hanya manusia biasa. Cintaku juga cinta biasa.
Karena itu, aku ingin kau membantuku memupuk dan
merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa.
Aku tidak tahu apakah kita
nanti dapat bersama-sama sampai mati atau tidak. Karena aku tidak tahu suratan
jodohku. Yang pasti aku akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami yang baik.
Kelak kenapa aku memilihmu?
Aku mungkin tidak akan pernah tahu kenapa aku memilihmu. Yang aku tahu, kita nanti akan dipertemukan Tuhan. Dan yang pasti, aku
memillihmu untuk menyempurnakan hidupku.
Aku
tidak akan menjanjikan apa-apa. Aku hanya berusaha sekuat mungkin
untuk menjadi manusia yang lebih baik dari saat ini. Usaha yang akan berjalan sempurna saat kau mendampingiku.
Istriku kelak, lengkapilah diriku!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment