Tuesday, July 11, 2006

Tentang sebuah gelas.

Gelas itu terdiam di sudut dapur. Retak dan berdebu. Tak peduli riuh rendah tempat itu. Ia terlalu lelah dengan bibir-bibir yang mencumbu, Pula tangan-tangan yang selalu menggerayang. Begitu banyak beban yang telah ia tampung. Dari air hingga bir. Panas juga dingin. Demikian semesta bertitah. Kini hanya kehampaan yang dimiliki, karena tak setetes cairanpun menghampiri lagi. Ia telah kehilangan arti.

No comments: